iklan anda disini

klik this please

Arsip Blog

Rabu, 23 Mei 2012

CARA MENGGUNAKAN KOMPAS BRUNTON (KOMPAS GEOLOGI)

Pengertian Kompas

Kompas berasal dari bahasa Latin yaitu Compassus yang berarti jangka. Kompas sendiri sudah dikenal sejak 900 tahun yang lalu terbukti dengan diketemukannya kompas kuno yang dipakai pejuang China sekitar tahun 1100 M. Kompas merupakan alat penentu arah mata angin. Kompas tediri atas magnet jarum, yang dapat berputar bebas. Kutub-kutub magnet ini selalu menunjuk arah Utara – Selatan walaupun tidak tepat benar (karena adanya sudut deklinasi). Arah yang ditunjuk oleh jarum kompas adalah kutub utara magnetis bumi yang letaknya tidak bertepatan dengan kutub utara bumi, kira-kira disebelah utara Kanada, di jazirah Boothia sekitar 1400 mil atau sekitar 2250 km. Tapi unyuk keperluan praktis, utara peta, utara sebenarnya dan utara kompas/magnetis dianggap sama.
        Kompas memberikan rujukan arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi. Arah mata angin yang ditunjuknya adalah utara, selatan, timur, dan barat. Apabila digunakan bersama-sama dengan jam dan sekstan, maka kompas akan lebih akurat dalam menunjukkan arah. Alat ini membantu perkembangan perdagangan maritim dengan membuat perjalanan jauh lebih aman dan efisien dibandingkan saat manusia masih berpedoman pada kedudukan bintang untuk menentukan arah.

Jenis-Jenis Kompas
          Menurut kegunaan dan fungsinya kompas dikelompokkan menjadi :
·         Kompas Orientasi
Kompas orientasi yaitu jenis kompas yang digunakan untuk orientasi dalam suatu perjalanan (orientering). Contohnya kompas silva. Kompas silva sudah dilengkapi busur derajat dan penggaris. Dalam penggunaannya akan sangat mudah karena kompas ini tidak dilengkapi alat bidik. Kecermatan bidik kompas ini agak kurang.
Gambar 2.1 Kompas Silva

·         Kompas Bidik
Kompas bidik yaitu kompas yang digunakan untuk membidik objek serta arah yang akan kita lalui. Kompas bidik biasa digunakan oleh militer, pramuka, dan pengembara. Kompas ini mudah mendapatkannya, harganyapun relatif murah, juga penggunaannya cukup sederhana serta lengkap. Contohnya Kompas Prisma. Untuk menggunakan kompas bidik ini mesti dilengkapi juga dengan penggaris, busur derajat, dan lain-lain.

Gambar 2.2 Kompas Bidik

·         Kompas Geologi
Kompas geologi yaitu kompas yang digunakan untuk menentukan arah serta kemiringan dalam pekerjaan geologi. Contoh .Kompas Geologi.

Gambar 2.3 Kompas Brunton

·         Geografical Position Satelite (GPS)
Saat ini banyak pula pendaki gunung yang memanfaatkan alat navigasi sistem GPS, yang merupakan singkatan dari Geografical Position Satelite. Sistem ini dikembangkan dengan bantuan satelit militer Amerika Serikat yang digunakan untuk kebutuhan komersial. Sebenarnya alat ini digunakan untuk navigasi udara, tetapi dalam perkembangannya atau kenyataannya saat ini, juga bisa digunakan untuk navigasi darat dan laut. Secara garis besarnya bentuk alat ini kurang lebih sebesar kalkulator. Pengoperasian alat ini dibantu oleh minimal 3 buah satelit pengamat.

Gambar 2.4 Geografical Position Satelite (GPS)

Bagian-Bagian Kompas Brunton

Gambar 2.5 Bagian-Bagian Kompas Brunton

·         Bagian utama Kompas Brunton
1.    Jarum kompas/magnet, kedua ujung dari jarum kompas selalu menunjuk ke arah kutub utara dan kutup selatan magnet bumi. Jarum magnet pada kompas adalah sebuah batangan besi yang disatukan dengan batangan magnet bagian tengahnya terletak diatas jarum tegak, apabila dalam keadaan setimbang, jarum akan bergerak dengan bebas diaatas jarum tegak (Pivot Needle), ujung jarum akan diam searah dengan kutub utara magnet bumi, ujung jarum utara ditandai dengan noktah kuning, dilengkapi pula dengan cincin penyeimbang berat yang dapat digeser-geser untuk mengimbangi penyimpangan arah inklinasi, agar supaya jarum kompaas dapat bergerak bebas tanpa menyentuh kaca penutup kompas. 
2.   Lingkaran pembagian derajat, pembagian derajat yang dikenal ada dua yaitu kompas azimuth dan kompas kwardan. Pembagian skala derajat pada kompas, adalah bagian kompas berupa lempengan lingkaran diluar ujung jarum kompas, terdiri dari :
·       Pembagian skala 0o – 360o
Kedudukan N (utara) pada kompas adalah kedudukan 0o berimpit dengan 360o, Kedudukan S (selatan) pelurus N, adalah kedudukan 180o, dan kedudukan E (timur) adalah kedudukan 90o, kedudukan W (barat) adalah kedudukan 270o. Posisi pembacaan arah N - E - S - W - N pada kompas, ditulis kebalikan arah perputaran jarum jam.
·         Pembagian skala 0o – 90o
Skala Pembagian 0o – 90o, mempunyai sistem pembacaan dengan kwadran. Kwadran 0o – 90o; adalah skala pembacaan kwadran N – E dan S – E , N – W dan S – W, berarti angka 0o, terletak pada pembacaan E (timur) dan W (barat). Tulisan arah N – E – S – W – N, terbaca terbalik arah perputaran jarum jam.
  1. Klinometer, merupakan rangkaian alat yang gunanya untuk mengukur besarnya kemiringan bidang. Sebuah kompas geologi, harus selalu dilengkapi dengan seperangkat alat klinometer, yang mengukur besarnya sudut kemiringan (sudut vertical), untuk mengukur kedudukan sudut vertical suatu garis atau bidang, yang dilengkapi dengan gelembung penyeimbang (nivo tabung) diletakkan sedemikian rupa sehingga kedudukan garis horizontal clinometer sejajar dengan arah garis memanjang compass, titik pembacaan tegak lurus garis tersebut, sekala pembacaan kemiringan dengan satuan derajat (...o) dan (%), alat penyetel manual klinometer terletak pada bagian belakang kompas. Beberapa jenis kompas, memiliki alat klinometer yang dapat berputar sendiri yang dikontrol oleh gaya berat.
  2. Pengukur horizontal, ada dua berupa sebuah nivo bulat dan tabung yang bergandengan dengan klinometer berisi air dengan satu gelembung. 
  3. Pengatur Arah, pengarah pada kompas, terdiri dari pengarah depan dan pengarah belakang. Pengarah depan berupa lengan yang dapat ditekuk muka-belakang secara bebas yang dilengkapi pada ujungnya dengan Peep Sight. Pengarah belakang, berupa lempengan cermin yang juga berfungsi sebagai penutup kompas, yang dilengkapi dengan Sighting windows, axial line dan folding sight.
·         Bagian penyusun inti
1.    Adjusting screw, berupa skrup sebagai penggerak lingkaran pembagian derajat.
2.    Axial line, merupakan garis sumbu penyearah objek.
  1. Bull’s eye level (mata sapi), nivo bulat pengukur horizontal kompas. Fungsinya digunakan dalam menentukan kedataran kompas geologi saat melakukan pengukuran strike dan trend.
  2. Klinometer level, sama seperti mata sapi namun bentuknya berupa tabung. Fungsinya digunakan dalam menentukan kedataran kompas geologi saat melakukan pengukuran dip dan plunge.
  3. Kompas needle, merupakan jarum kompas penunjuk arah utara selatan kutub magnet bumi
  4. Skala klinometer, skala yang digunakan saat melakukan pengukuran dip dan plunge.
  5. Index pin, penunjuk 0 derajat pada kompas geologi. Bagian ini dapat diputar-putar sesuai kebutuhan, tetapi biasanya di arahkan ke arah Utara.
  6. Small sight dan large sight, fungsinya digunakan untuk melakukan penembakan menggunakan kompas geologi supaya yang kita bidik tepat lurus dengan kita.

 Cara Menggunakan Kompas Brunton
Menentukan Arah
Pada dasarnya penentuan arah dengan memakai kompas, dapat dilakukan dengan memakai semua jenis kompas, dalam hal ini akan dibahas pemakaian kompas yang mempunyai pembagian derajat 0o – 360o. Tata cara pemakaian dengan baik, agar supaya diperoleh suatu nilai pengukuran yang bermutu tinggi, dianjurkan agar supaya mengikuti tata tertib pemakaian kompas sebagai berikut :
1.    Keluarkan kompas dari sarungnya, dan periksalah dengan baik kelincahan gerak jarum kompas dengan posisi gelembung udara nivo (bull’s eye level) berada tepat ditengah lingkaran merah. Apakah tidak ada hambatan gerak jarum kompas oleh karena bersentuhan dengan gelas penutup.
2.    Apabila kompas dalam keadaan sulit untuk bergerak bebas, jangan langsung dibuka sendiri gelas penutup kompas (berkonsultasikan dengan asisten / teknisi).
3.    Apabila sudah seimbang sempurna, peganglah kompas pada posisi kompas diletakkan diatas telapak tangan dan dilengketkan pada perut atau sejajar dengan pinggang agar supaya tidak mudah goyah sambil meluruskan pengarah ke objek dengan tetap mempertahankan posisi gelembung ditengah-tengah nivo.
4.    Sighting arm (lengan pengarah) dibuka horizontal dan peep sight ditegakkan dan diarahkan ke objek, dalam keadaan kompas tetap seimbang.
5.    Setel cermin pengarah sehingga titik objek terlihat pada cermin masuk ke lubang pengarah dan terletak pada garis poros cermin sambil tetap mempertahankan kompas (perhatikan gelembung udara pada nivo, harus tetap berada ditengah lingkaran).

Gambar 2.6  A. Posisi katup cermin kompas dan garis arah stile pada pinggang
               B. Pada posisi sejajar mata
6.    Pembacaan dilakukan apabila jarum sudah diam.
7.    Catat nilai / angka yang ditunjukan pada kompas

Menentukan Sudut Kemiringan Permukaan Tanah, Singkapan Batuan Dan Lereng Dengan Klinometer

1.    Harap diperhatikan, posisi pengukur dan objek harus dalam keadaan tetap, tidak bergeser, letakkan kompas sejajar mata pada posisi kompas dimiringkan dengan nivo tabung pada posisi atas dan peep sight didepan mata.
2.    Tekuk cermin kompas kira-kira 45o
3.    Arahkan kompas ke objek melalui lubang intip peep sight dan sighting windows.
Gambar 2.7 Pengukuran Permukaan Lereng, dengan cara
mengarahkan kompas ke Objek
4.    Setel klinometer dengan cara memutar alat penyetel klinometer dibelakang kompas, sehingga bayangan nivo tabung klinometer seimbang yang nampak pada cermin.
5.    Tetapkan pembacaan lepaskan tangan pada alat penyetel klinometer, pembacaan nilai kemiringan lereng dapat dibaca dengan terlebih dahulu menurunkan kompas dari sejajar dengan mata ke posisi terletak depan perut agar supaya pembacaan dapat seakurat mungkin.
6.    Catat hasil pembacaan angka / nilai

Tidak ada komentar: