Struktur Sederhana (simple structure)
Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar
departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang
terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi.
Struktur sederhana paling banyak digunakan oleh usaha-usaha kecil di
mana manajer dan pemilik adalah sama.
Kekuatan utama dari struktur sederhana ini terletak pada
kesederhanaanya. Cepat, fleksibel, tidak mahal untuk dikelola, dan
akuntabilitasnya jelas. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa diterapkan
pada organisasi yang besar. Hal ini karena ketika diterapkan pada organisasi
yang besar dimana formalisasi-nya yang rendah dan sentralisasinya yang tinggi
akan menyebabkan kelebihan beban (overload) informasi di puncak. Pengambilan
keputusan akan berjalan lambat karena tergantung kepada satu orang yaitu
pemilik sekaligus pimpinan organisasi.
Organisasi Modern
Pengertian
Organisasi Modern
Salah satu aliran besar dalam teori
organisasi adalah teori modern, yang kadang-kadang disebut juga analisa sistem.
Teori modern adalah multidisiplin dengan sumbangan dari berbagai disiplin ilmu
pengetahuan. Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu
kesatuan dan saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa
organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang
stabil, akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka. Interaksi dinamis
antar proses, bagian dan fungsi dalam suatu organisasi, maupun dengan
organisasi lain dan dengan lingkungan.
Suatu organisasi merupakan suatu
proses yang tersusun para individu saling mempengaruhi untuk berbagai tujuan.
Dalam Pendekatan Modern menyatakan bahwa yang dimiliki saat ini bukan teori
mengenai organisasi tetapi way of thinking atau cara berfikir mengenai
organisasi, cara melihat dan menganalisis secara lebih tepat dan mendalam, yang
dilakukan melalui keteraturan atau regularitas perilaku organisasi, yang hanya
berlaku untuk suatu lingkungan atau kondisi tertentu.
Dasar
Pemikiran Organisasi Modern
Teori Organisasi Modern berawal dari
dasar pemikiran, yaitu:
1. Teori klasik
memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi, sasaran
organisasi dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sesuai hakikat
pekerjaannya.
2. Teori Modern
menekankan pada perpaduan dan perancangan,menyediakan pemenuhan suatu kebutuhan
yang menyeluruh.
3. Ilmu
pengetahuan klasik telah membicarakan konsep koordinasi,
skalar dan vertikal.
4. Teori Sistem Umum
Teori system umum merupakan suatu
aspek analisis organisasi yang berusaha untuk menemukan kaidah-kaidah umum
organisasi yang berlaku universal. Tujuan teori system umum adalah penciptaan
suatu ilmu pengetahuan organisasional universal dengan menggunakan
elemen-elemen dan proses-proses umum seluruh system sebagai titk awal.
Ada beberapa tingkatan system yang harus
diintegrasikan. Kenneth Boulding mengemukakan klasifikasi tingkat-tingkat
system sebagai berikut :
1.
Struktur static
2.
Sistem dinamik sederhana
3.
Sistem sibernetik
4.
System terbuka
5.
System genetika social
6.
System hewani
7.
System manusiawi
8.
System social
9.
System transdental
Konsep system ini menjadi dasar
utama analisa organisasi akan teori organisasi modern. Teori organisasi modern
mempunyai kesamaan dengan teori system umum dalam cara memandang organisasi
sebagai sesuatu yang terintegrasi.
Teori Organisasi dalam Suatu Kerangka Sistem
Teori organisasi modern adalah
multidisipliner yang konsep-konsep dan teknik-tekniknya dikembangkan dari
banyak bidang studi. Teori modern berusaha untuk memberikan sintesa yang
menyeluruh bagian-bagian yang berhubungan dengan semua bidang studi tersebut
untuk mengembangkan suatu teori organisasi yang diterima umum. Hal ini sering
disebut analisa system pada organisasi.
Factor-faktor yang membedakan
kualitas teori organisasi modern dengan teori-teori lainnya adalah dasar
konseptual – analitiknya, ketergantungannya pada data riset empiric, dan di
atas semuanya, sifat pemaduan dan pengintegrasikannya. Kualiatas-kualitas ini
merupakan kerangka filosofi yang diterima sebagai suatu cara untuk mempelajari
organisasi sebagai suatu system.
1. Bagian-bagian
dari system dan saling ketergantungannya.
Individu dan struktur kepribadiannya yang diberikan kepada organisasi.
Penentuan fungsi-fungsi formal, yang biasa disebut organisasi formal.
Organisasi informal.
Struktur status dan peranan.
Lingkungan phisik pelaksanaan pekerjaan.
2. Proses-proses
hubungan dalam system.
Teori organisasi modern menunjukkan tiga kegiatan
proses hubungan universal yang selalu muncul pada system manusia dalam
perilakunya berorganisasi. Ketiga proses tersebut adalah
Komunikasi ,
Berusaha untuk mencapai keseimbangan, dan
Pengambilan keputusan.
Tujuan-tujuan organisasi
Organisasi mempunyai tiga tujuan
utama yang saling berhubungan. Tujuan-tujuan tersebut adalah pertumbuhan,
stabilitas, dan interaksi. Ketiga tujuan organisasi itu akan membedakan
bentuk organisasi dengan tingkat kompleksitas yang berbeda-beda. Persamaan
dalam tujuan-tujuan tersebut juga telah diteliti oleh para ahli sejalan dengan
pengembangan teori system umum.
Pendekatan - Pendekatan Manajemen
1. Pendekatan
Proses
Pendekatan proses dalam manajemen juga disebut
pendekatan fungsional, operasional, universal, tradisional atau klasik. Para
pencetus pendekatan ini bermaksud untuk mengindetifikasikan fungsi-fungsi
manajemen dan kemudian menetapkan prinsip-prinsip dasar organisasi dan
manajemen. Empat prinsip pendekatan proses klasik yang penting adalah 1)
kesatuan perintah, 2) persamaan wewenang dan tanggung jawab, 3) rentang kendali
yang terbatas, dan 4) delegasi pekerjaan-pekerjaan rutin.
2. Pendekatan
Keperilakuan
Pendekatan ini sering disebut pendekatan hubungan manusiawi (human relation
approach). Pendekatan hubungan manusiawi dalam usahanya melengkapi pendekatan
klasik, banyak menggunakan pandangan sosiologi dan psikologi. Oleh karena itu,
pusat bahas pendekatan ini adalah perhatian terhadap para karyawan secara
individual dan kelompok kerja.
3. Pendekatan
Kuantitaif
Pendekatan kuantitif (quantitative approach) sering
dinyatakan dengan istilah management science atau operations research (OR).
Pendekatan ini terutama memandang manajemen dari perspektif model-model
matematis dan proses-proses kuantitaif.
Menurut pendekatan kuantitatif, masalah-masalah
manajemen dpata dirumuskan dan dijabarkan dalam berbagai bentuk model matematis
dan kemudian dianalisa serta dipecahkan dengan menggunakan berbagai teknik atau
metode kuantitaif untuk memperoleh hasil optimum.
4. Pendekatan
Sistem
Pendekatan system dalam manajemen merupakan
pendekatan yang ditetapkan paling akhir, dan dapat dipahami dengan sudut
pandangan teori system umum atau analisis system. Pendekatan system terutama
menekankan saling ketergantungan dan keterkaitan bagian-bagian organisasi
sebagai keseluruhan. Pendekatan ini memberikan kepada manajemen cara memandang
organisasi sebagai keseluruhan dan sebagai bagian lingkungan eksternal yang
lebih luas. Organisasi dipandang sebagai system terbuka dan pada hakekatnya
merupakan proses transformasi berbagai masukan yang menghasilkan keluaran
5. Pendekatan
Contingency (Situasional)
Pendekatan Contingency muncul karena ketidakpuasan
atas anggapan keuniversalan dan kebutuhan untuk memasukkan berbagai variable
lingkungan ke dalam teori dan praktek manajemen. Ada tiga komponen pokok dalam
lerangka konseptual untuk pendekatan contingency : lingkungan , konsep-konsep
dan teknik-teknik manajeman, dan hubungan kontingensi antara keduanya.
Ciri-Ciri Organisasi Modern
Organisasi telah mengalami
perkembangan yang sangat signifikan dalam dunia modern ini. Ciri-ciri
organisasi modern adalah :
Organisasi bertambah besar
Pengolahan data semakin cepat
Penggunaan staff lebih intensif
Kecenderungan spesialisasi
Memiliki prinsip-prinsip organisasi
Memiliki unsur-unsur organisasi yang lebih lengkap
Unsur Organisasi
Setiap organisasi memiliki
unsur-unsur tersendiri didalamnya, unsur-unsur organisasi adalah :
Manusia
Kerjasama
Tujuan bersama
Peralatan (Equipment)
Lingkungan
Kekayaan alam
Kerangka/konstruksi mental organisasi
Tipe Piramida
Organisasi-organisasi sekarang ini
memiliki tipe-tipe yang berbeda. Tipe organisasi ada 3 yaitu :
Piramida Mendatar
Piramida Terbalik
Tipe Kerucut
1. Piramida
Mendatar
Jumlah satuan organsisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan
sedikit.
Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak.
Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif
kecil.
2. Piramida
Terbalik
Organisasi piramida terbalik merupakan salah satu unit
dari tipe piramida terbalik ialah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada
jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang
pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti lembaga
pendidikan, lembaga penelitian dan sebagainya.
Tipe Kerucut
Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan
banyak.
Rentang kendali sempit
Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dapat dilakukan sampai kepada
pejabat/pimpinan yang bawah/rendah.
Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
Jumlah informasi jabatan cukup besar.
Bentuk Organsasi
Bentuk-bentuk organisasi dapat
dibedakan dengan memandang organisasi dari segi tata hubungan, wewenang dan
tanggung jawab yang ada oleh organisasi.
Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan menjadi :
Bentuk organisasi staff
Bentuk organisasi lini
Bentuk organisasi fungsional
Bentuk organisasi fungsional dan lini
Bentuk organisasi fungsional dan staff
Bentuk organisasi lini dan staff
Karakteristik Teori Modern
Karakteristik dari teori
organisasi Modern, antara lain:
1. Kadang-kadang
disebut analisis sistem organisasi,
2. Mempertimbangkan
semua elemen, organisasi,
3. Memandang
organisasi sebagai suatu sistem,
4. Penyesuaian
diri agar organisasi itu dapat bertahan lama dalam hidupnya, harus disesuaikan
dengan perubahan lingkungannya,
5. Organisasi dan
lingkungannya harus dilihat sebagai sesuatu yang saling ketergantungan.
Kontributor Teori Modern
Berikut ini adalah para tokoh dalam
Teori Organisasi Modern beserta teorinya tentang organisasi, yaitu:
1.
Alfred Korzybski, 1993, General Sementics (manusia hidup dalam tiga dunia yang
berbeda, yaitu dunia peristiwa, dunia objek dan dunia simbol, menitik beratkan
masalah bahasa dan komunikasi, topik: ringkasan, penyimpulan, kekakuan bahasa,
lingkungan komunikasi, sifat kata-kata, dan pentingnya tanggapan),
2.
Mary Parker Follet, 1920-an (keseimbangan antara perhatian individu dan
organisasi; mengerjakan sesuatu sebagai jalan keluar dalam suatu semangat kerja
sama; kesadaran cita-cita sehingga setiap orang adalah bagian dari suatu
kelompok; dan masyarakat; dorongan individu diterima tanpa mengorbankan
kepentingan organisasi),
3.
Chester I. Barnard, 1938 (organisasi sebagai suatu sistem sosial yang dinamis;
individu, organisasi, penyalur, dan konsumen merupakan bagian dari lingkungan
organisasi; aspek organisasi formal dan informal),
4.
Norbert Wiener, 1948 (menemukan sibernetika=orang=pengemudi, pengendalian
sistem pada pengaruh arus balik informasi; menunjang perkembangan komputer
eletronik, penggunaan komputer dalam proses pengawasan, suatu sistem terdiri
atas input, proses, output, arus balik, dan lingkungan),
5.
Ludwig Von Bertalanffy, (organisasi sebagai masalah yang utama bagi seluruh
kehidupan; kedinamikan, sistem, interaksional multidimensional, multi level;
suatu sistem dilihat sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian yang saling
berhubungan; suatu organisasi dalam pandangan yang modern merupakan suatu
sistem).
Sifat Teori Modern
Sifat-sifat dari Teori Organisasi
Modern adalah:
1. Memandang suatu
organisasi sebagai suatu sistem yang terdiri atas lima bagian pokok, yaitu:
input, proses, output, arus balik, dan lingkungan,
2. Kedinamisan,
3. Multi Level dan
Multi Dimensional,
4. Multi Motivasi,
5. Multi
Disipliner,
6. Despkriptif,
7. Multi Variabel,
8. Adaptif.
Perbandingan pendekatan Klasik, pendekatan Neo-Klasik,
dan pendekatan Modern
Klasik
|
Neo-Klasik
|
Modern
|
Manusia=Makhluk rasional
|
Manusia=Makhluk Psikososoal
|
Manusia tidak diperhatikan sebagai individu.
Perhatian pada kelompok individu.
|
Mampu menentukan anatomi organisasi
|
Tidak mampu menentukan anatomi organisasi
|
Mampu menentukan anatomi organisasi (secara makro)
|
Fokus perhatian: Anatomi organisasi/jumlah personil
|
Hubungan antar manusia
|
Hubungan organisasi dengan lingkungan
|
Organisasi=Sistem tertutup
|
Organisasi=Sistem tertutup
|
Organisasi=Sistem terbuka
|
Contoh bagan :